Minggu pagi, 9 November 2025.
Langit Banyuwangi tampak cerah, sinar matahari menembus lembut di antara pepohonan Taman Blambangan. Udara segar bercampur aroma rumput basah setelah semalam hujan turun pelan. Damar — atau biasa dipanggil Damkar — sudah menunggu di depan taman dengan botol minum dan senyum yang tak bisa disembunyikan.
Tak lama kemudian, datanglah Min Je, dengan kerudung olahraga warna hitam yang tertiup angin pagi. “Damar lama nunggu?” katanya sambil tersenyum.
Damar menggeleng. “Aniya (아니야)... aku baru juga datang,” jawabnya pelan, meski sebenarnya sudah menunggu sejak setengah jam yang lalu.
Mereka mulai jogging di sekitar taman, langkah demi langkah diiringi canda dan tawa ringan. Jalanan pagi itu ramai oleh orang-orang yang juga berolahraga, namun entah mengapa, dunia terasa hanya milik mereka berdua.
“Min Je, Ayoo kita pakai rute luar yang nanti ke arah CFD depan Pemda itu” kata Damkar sambil tersenyum.
Min Je menatap Damkar dan tersenyum, “Ayoo, Damkar, hwaiting! (화이팅!) Kita harus sampai CFD di depan Pemda!”
Perlahan, mereka keluar dari taman, mengikuti rute yang panjang menuju CFD (Car Free Day) di depan kantor Pemda Banyuwangi. Di sepanjang jalan, mereka banyak tertawa, bercerita tentang PKL, rencana masa depan, dan hal-hal kecil yang membuat pagi itu terasa sempurna.
Sesekali, Damar mencuri pandang ke arah Min Je yang tertawa sambil menahan napas setelah berlari.
“Min Je, di menit sekian kita harus lari lagii yaa gaboleh jalan lagi” ucap Damkar sambil tertawa
Min Je menatapnya heran lalu tertawa, “Okeeyyy, di Menit segitu kita Lari lagi yaa”
Setelah beberapa Menit berlari dan jalan santai, mereka sampai di area CFD yang penuh warna. Banyak orang berjualan, anak-anak bermain, dan di satu sudut mereka melihat sesuatu yang menarik — seekor gajah besar dari El Royal sedang berdiri dan menyambut para pengunjung.
Min Je menatap Damar dengan mata berbinar, “Damar! Lihat, gajah! Yuk, foto bareng!”
Damar tertawa kecil, “Kokkiriwa hamkke sajin-eul jjikja! (코끼리와 함께 사진을 찍자!) — ayo foto bersama gajah!”
📸 Klik!
Satu foto sederhana di pagi cerah itu, tapi menyimpan tawa, kenangan, dan kehangatan yang sulit tergantikan.
Mereka menatap hasil foto di ponsel — di situ tampak dua orang dengan wajah cerah, senyum tulus, dan gajah besar di belakang mereka.
“Ini bakal jadi kenangan yang nggak akan aku lupa,” kata Damar pelan.
Min Je mengangguk, “Ne, 나도 그래 (nado geurae)… aku juga.”
Minggu pagi itu berakhir dengan tawa dan rasa syukur. Bukan sekadar jogging, tapi hari di mana dua hati yang saling memahami menikmati waktu sederhana bersama, di bawah langit Blambangan yang biru.
🌤 그날 아침, 웃음과 추억이 함께 있었다.
Geunal achim, useumgwa chueogi hamkke isseotda.
“Pagi itu, ada tawa dan kenangan yang berjalan beriringan.”