Memories

추억 • Memories

Menu Navigation

🌸 Memories

Kami Terpilih untuk Berbelanja dan Mewakili Seluruh Murid 학생들을 대신해 선택된 하루 🛍️🌙✨

📅 28 Nov 2025
⏱️ 2 min
👁️ 4
Kami Terpilih untuk Berbelanja dan Mewakili Seluruh Murid 학생들을 대신해 선택된 하루 🛍️🌙✨

Siang itu, udara Ramadhan terasa tenang namun penuh aktivitas.
Damkar sedang beristirahat ketika tiba-tiba ponselnya berdering.
Nomor yang muncul di layar membuatnya sedikit bingung.

“Hah? Ustadz Hariz? 왜 전화하지…?”

Rasanya aneh, karena biasanya tidak ada alasan khusus Ustadz menghubungi langsung.
Namun setelah diangkat, Damkar mendapat kabar yang cukup mengejutkan:
Damkar terpilih untuk mewakili seluruh siswa dalam kegiatan berbelanja kebutuhan yang akan dibagikan kepada murid yang kurang mampu.
Sebuah amanah, sekaligus kehormatan.
“와… 진짜 특별한 기회네.”

Namun ada satu hal yang Damkar belum tahu.
Ternyata bukan hanya dia yang dipanggil…
Min Je juga terpilih.

Saat itu, Damkar dan Min Je memang sudah saling kenal,
tapi belum pernah benar-benar berinteraksi.
Bukan teman dekat, bukan juga orang asing—
hanya dua orang yang tau nama, tapi belum tau cerita.

Namun setelah duduk bersama di mobil dengan Ustadz Yusron, semuanya perlahan berubah.
Obrolan yang awalnya biasa…
tiba-tiba melebar ke arah yang lucu, random, tapi seru.

Mulai dari drama Korea,
“너 그거 봤어? 그 장면 진짜 레전드였잖아!”
yang ternyata keduanya sama-sama suka,

hingga pembahasan soal jodoh, cinta monyet, percintaan yang penuh tawa, dan candaan tak berujung.
Ustadz Yusron pun ikut menggoda,
membuat suasana semakin kacau—dengan cara yang menyenangkan.

Damkar hanya bisa tertawa melihat Min Je yang dibuat salting oleh candaan ustadz.
Sementara Min Je mencoba menyangkal dengan wajah memerah seperti strawberry.
“아니에요!! 진짜 아니에요!!” 😳🍓
Dan Damkar, tanpa sadar, menikmati momen itu.

Setelah selesai berbelanja dan tugas sudah terpenuhi,
mereka berpamitan dan pulang masing-masing.
Tapi ternyata… cerita hari itu tidak berakhir di sana.

Tanpa direncanakan,
komunikasi itu berlanjut ke WhatsApp.
Awalnya hanya pesan pendek:
“Sudah sampai rumah?”
“Udah, kamu?”

Namun perlahan berubah menjadi percakapan panjang.
Bercerita, bercanda, bertukar pemikiran,
hingga lupa waktu.
그때부터… 뭔가 달라졌어.

Hari itu mungkin terlihat sederhana.
Hanya tugas Ramadhan, hanya perjalanan singkat,
hanya shopping list dan candaan ustadz.

Namun sebenarnya…
hari itu adalah awal dari kedekatan.
Awal dari cerita yang tidak direncanakan,
tapi diingat selamanya.

Karena dari momen itu,
Damkar dan Min Je menjadi lebih dekat—
tanpa rencana, tanpa tujuan…
tapi penuh makna.

💜

공유 • Share